Ilustrasi kebebasan finansial

Bagaimana Generasi Y / Milenial dan I Generation (Gen Z) memanfaatkan aplikasi perbankan guna mencapai kebebasan finansial?

Data yang dilansir PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) tahun 2022 lalu menyebutan bila presentase tertinggi dan kedua tertinggi dalam berinvestasi individual di Indonesia ditempati oleh ‘i generation’ (59,72%) dan generasi milenial (21,92%). Masing-masing dengan total aset Rp 49, 94 T dan Rp 94,13 T.

Bila dilihat dari total aset, memang nilainya kalah jauh dari Generasi X ke atas. Namun, apabila dilihat dari jumlah individu, angkanya bisa mencapai 5 hingga 10 kali lipat. Ini menjadi salah satu bukti bila generasi berusia di bawah 30 tahun saat ini memiliki kesadaraan cukup tinggi untuk berinvestasi dibandingkan 5 tahun lalu.

Kesadaran ini salah satunya disebabkan oleh konsep ‘kebebasan finansial/ financial freedom’ yang diusung pertama kalinya oleh Thomas J. Stanley dalam buku “The Millionaire Next Door” terbitan tahun 1996.  Stanley mengartikan kebebasan finansial sebagai keadaan saat seseorang memliki cukup uang untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka dan mencapai tujuan keuangan mereka.

Pengamatan Stanley, orang kaya tidak hidup dalam gaya hidup yang mewah dan cenderung lebih hemat dan sederhana. Orang kaya juga cenderung menginvestasikan uang mereka dengan bijaksana serta membangun kekayaan mereka secara perlahan.

Cara Memperoleh Kebebasan Finansial

Selain Stanley, penulis buku lain juga turut mempromosikan konsep kebebasan finansial. Seperti,  Robert Kiyosaki dalam buku “Rich Dad Poor Dad”, David Bach dengan bukunya “The automatic Millionaire”, dan lain sebagainya.

Lantas, bagaimana kebebasan finansial itu dapat diperoleh?

Dikutip dari bisnis.com, Aidil Akbar, seorang  perencana keuangan, menuturkan bila kebebasan finansial setiap orang tidaklah sama. Ada yang mengatakan, bila aset investasi sudah berjumlah di atas Rp10 miliar, maka sudah termasuk kedalam kategori merdeka finansial.

Ada juga yang menyebutkan, kebebasan finansial terjadi bila penghasilan minimum 3 kali lebih besar dari pengeluaran kebutuhan bulanan. Atau, terbebas dari lilitan hutang juga bisa diartikan sebagai kebebasan finansial. 

Untuk mencapai kebebasan finansial tersebut Aidil bilang ada beberapa cara, yakni:

  1. Investasi
    Bisa dalam bentuk apapun. Namun syaratnya investasi tersebut harus bisa memberikan hasil atau return di atas inflasi. Hasil investasi ini sifatnya wajib agar memastikan investasi bisa terkumpul dan berkembang.
  2. Berbisnis
    Punya bisnis yang sudah berjalan dengan sendirinya maupun oleh sistem atau dikerjakan orang lain bisa menjadi indikator merdeka secara finansial. Tugas pemilik hanya memastikan bila bisnis berjalan baik dan benar.
  3. Memiliki Aset Produktif
    Bisa berupa kendaraan, rumah, apartemen atau apapun yang bisa disewakan.

Reksadana dan Logam Mulia, Menjadi Favorit

Sebagai salah satu cara dalam menuju kebebasan finansial, investasi reksadana menjadi pilihan Gen Z. Sementara generasi milenial lebih tertarik berinvestasi pada logam mulia. Demikian hasil survei Insight and Future Trends of Investment in Indonesia yang dilakukan oleh Populix. Alasan utama pemilihan dua jenis investasi tersebut adalah terdaftar di OJK dan memiliki risiko yang rendah.

Selain dua jenis instrument investasi di atas, ada banyak lagi yang bisa menjadi pilihan. Misalnya Obligasi dan SBN (Surat Berharga Negara).

Obligasi merupakan surat hutang yang diterbitkan oleh pihak yang membutuhkan dana. Dalam hal ini bisa pemerintah maupun perusahaan. Obligasi pemerintah biasanya dianggap lebih aman daripada obligasi korporasi,

Obligasi dapat menjadi salah satu instrumen investasi yang menguntungkan bagi investor. Namun, investor harus mempertimbangkan risiko yang terkait dengan obligasi, seperti risiko gagal bayar dan risiko suku bunga.

Sedangkan Surat Berharga Negara (SBN) adalah surat berharga yang diterbitkan oleh pemerintah untuk membiayai anggaran negara. SBN dijamin oleh pemerintah dan memiliki risiko yang relatif rendah, sehingga cocok bagi investor yang ingin mencari instrumen investasi yang aman.

Investasi dengan Aplikasi Perbankan

Generasi Y dan juga Z dikenal sebagai generasi yang akrab dengan teknologi mengingat mereka tumbuh bersama perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Kemudahan informasi dapat diperoleh hanya dengan menggunakan telepon.

Pun demikian dalam soal cara mereka berinvestasi. Penggunaan aplikasi investasi yang dengan mudahnya diakses menggunakan handphone menjadi pilihan generasi Y dan Z.

Alasannya:

  • Generasi ini lahir di era digital sudah terbiasa menggunakan perangkat seluler untuk berbagai hal, termasuk untuk investasi. Aplikasi perbankan biasanya memiliki antar muka yang sederhana dan mudah dipahami, sehingga mereka dapat memulai investasi dengan mudah.
  • Generasi Y dan I, biasanya memiliki anggaran yang terbatas untuk berinvestasi. Aplikasi investasi menawarkan pilihan produk investasi dengan modal yang terjangkau.
  • Mereka memiliki gaya hidup yang dinamis dan serba cepat. Aplikasi investasi memungkinkan mereka untuk berinvestasi kapan saja dan di mana saja, hanya dengan menggunakan perangkat seluler.

Salah satu aplikasi investasi perbankan yang penggunanya didominasi oleh generasi milenial adalah CommBank SmartWealth. Aplikasi CommBank SmartWealth merupakan sebuah inovasi digital yang memberikan kemudahan transaksi investasi  kapanpun dan dimanapun.

  • Fitur 360º membantu memantau portofolio dalam satu layar dan smart advisory memberikan rekomendasi investasi berdasarkan profil risiko.
  • Transaksi Reksa Dana dan pembelian SBN online dimana saja, kapan saja.
  • Transaksi investasi perdana Reksa Dana, pendaftaran Single Investor Identification (SID) dan pengisian profil risiko langsung melalui aplikasi.

Aplikasi ini memudahkan nasabah memonitor pertumbuhan seluruh portofolio produk wealth management yang mencakup produk investasi, seperti reksa dana, obligasi, asuransi, tabungan, dan deposito.

CommBank SmartWealth, yang telah dikembangkan sejak tahun 2019 dan mendapatkan penghargaan sebagai “The First Comprehensive Wealth Management Application in Indonesia” dari Muri.

Powered by additiv

CommBank SmartWealth merupakan produk kerjasama Commonwealth dengan additiv. additiv adalah perusahaan yang menyediakan teknologi dan layanan untuk membantu bank dan lembaga keuangan lainnya untuk mengelola kekayaan nasabah mereka.

additiv menawarkan berbagai solusi wealth management, termasuk:

  • Platform wealth management digital yang lengkap
  • Layanan perencanaan keuangan
  • Edukasi keuangan

Solusi additiv dirancang untuk membantu bank dan lembaga keuangan lainnya untuk meningkatkan layanan wealth management mereka dan memenuhi kebutuhan nasabah yang terus berkembang.

Produk additiv termasuk:

  • Hybrid Wealth Manager: Alat produktivitas dan engagement pelanggan dengan layanan investasi lengkap – pelanggan dibantu oleh penasihat, self-service, atau keduanya.
  • Credit Engine: Platform multi-lender komprehensif dan omni-channel untuk pinjaman tanpa jaminan maupun dengan jaminan .
  • Wealth Robo Advisor: Aplikasi mobile-first yang memberikan pengalaman pelanggan yang kaya dalam skala besar, ditargetkan pada segmen mass affluent self-service / assisted.
  • Risk Analytics Dashboard: metrik risiko, up-to-date, diterapkan secara konsisten ke semua portofolio dan kampanye, hampir real-time.
  • Wealth Solution Builder: Alat bagi lembaga keuangan untuk membangun penawaran wealth digital end-to-end mereka sendiri dan perjalanan klien yang unik dengan otonomi penuh dengan kecepatan yang belum pernah terlihat dengan dukungan staf teknis additiv.

Informasi lebih lanjut mengenai additiv, bisa menghubungi kami sebagai mitra bisnis resmi di Indonesia, melalui email info@ikonsultan.com.(*)

Baca Juga : IKON dan additiv Dorong Inovasi di Pasar Solusi Digital Manajemen Kekayaan dan Manajemen Investasi di Indonesia